Liputan6.com, Jakarta Extreme unjuk gigi di panggung JogjaROCKarta 2019. Personela band rock asal Amerika Serikat itu: Gary Cherone, Nuno Bettencourt, Pat Badger dan Kevin Figueiredo tampil di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Minggu (3/11/2019) sekitar pukul 21.10 WIB.
Penampilan mereka di JogjaROCKarta 2019 sontak mengubah atmosfer Kridosono. Extreme bermain musik dengan latar panggung multimedia yang menggambarkan kehidupan masyarakat urban Amerika Serikat pada akhir 1980 sampai awal 1990-an, mulai dari apartement sampai kelab malam.
Extreme juga memainkan tiga lagu pembuka yang semakin menguatkan suasana Amerika di era itu karena kental dengan rock and 'roll-nya. Tiga lagu yang seolah mantra menyihir Kridosono menjadi Amerika Serikat yaitu "Monster", "Get The Funk Out", dan "Rest In Peace".
Secara keseluruhan, band yang pernah datang ke Indonesia pada 2008 itu membawakan 13 lagu. Tidak ketinggalan, lagu yang pernah dinyanyikan ulang oleh boyband Westlife pun juga dibawakan
"Kalian pasti tahu lagu ini, dinyanyikan dua orang dengan satu gitar dan ribuan orang penonton," ujar Nuno, gitaris Extreme yang ganteng itu. Karuan saja, penonton konser yang digelar promotor Rajawali Indonesia itu menyambut dengan riuh.
More Than Words
Tentu saja maksud ucapan dari Nuno itu sudah jelas. Lagu berjudul "More Than Words" yang akrab di telinga orang Indonesia di awal tahun 1990-an, sontak membuat penonton ikut bernyanyi.
Gerimis
Romantisme "More Than Words" semakin terasa karena pada saat lagu ini dibawakan, gerimis melanda Stadion Kridosono. Namun, hal itu tidak menyurutkan penonton beranjak dari tempatnya.
Hanya di Indonesia
CEO Rajawali Indonesia, Anas Syahrul Alimi, menuturkan pihaknya melakukan seleksi panjang terhadap artis internasional dan nasional yang bisa tampil di JogjaROCKarta.
"Extreme hanya main di Indonesia," tutur promotor JogjaROCKarta 2019 dan sejumlah konser musik lainnya seperti Prambanan Jazz Festival.
Media Musik
JogjaROCKarta International Rock Musik Festival begitu judul lengkap konser musik ini digelar pada Minggu, (3/112019).
Bakkar Wibowo, Co Founder JogjaROCKarta, pada jumpa pers, Sabtu (2/11/2019) siang menjelaskan perhelatan ini meghadirkan hanya satu panggung di Stadion Kridosono, dan bukan 2 panggung seperti perhelatan tahun sebelumnya.
"atu panggung menjadi perwujudan nyata dari persatuan. Terlebih, JogjaROCKarta saat ini telah menjadi tempat yang sangat 'sakral' dalam rangka merayakan persatuan di tengah banyaknya perbedaan melalui media musik," papar Bakkar Wibowo.
(Switzy Sabandar)
No comments:
Post a Comment