Liputan6.com, Jakarta Tahun 2020 tinggal hitungan jam. Sebelum membuka lembaran baru, kami ajak Anda menyusuri kaleidoskop 2019 dari industri film dalam negeri. Kaleidoskop 2019 ditandai dengan pecahnya rekor baru di tangga box office Indonesia. Pada 2019, ada 15 film Indonesia yang tembus sejuta penonton, terbanyak sepanjang sejarah!
Kaleidoskop 2019 film Indonesia juga memperlihatkan beragamnya genre film yang bertengger di tangga box office. Selain adaptasi novel dan horor, film dari cerita asli seperti Dua Garis Biru meledak di bioskop. Karakter Bima (Angga Yunanda) dan Dara (Adhisty Zara) jadi primadona, membayangi Dilan (Iqbaal Ramadhan) dan Milea (Vanesha Prescilla).
Yang juga menarik di kaleidoskop 2019, terciptanya Jagat Sinema Bumi Langit yang ditandai dengan lahirnya Gundala. Inilah kaleidoskop 2019 film Indonesia persembahan Showbiz Liputan6.com.
1. Dilan 1991 (5,25 Juta Penonton)
Gempita film rilisan Max Pictures ini dimulai sejak jauh hari dengan peresmian Pojok Dilan di kawasan GOR Saparua, Bandung, awal tahun ini. Disusul Hari Dilan, di mana seluruh bioskop Kota Kembang hanya memutar satu film sepanjang hari, yakni Dilan 1991.
Pada hari pertama penayangan, film karya Fajar Bustomi dan Pidi Baiq diklaim mengumpulkan 800 ribuan penonton. Terbanyak dalam sejarah film Indonesia. Dilan 1991 berakhir dengan 5,25 juta penonton tapi tak meraih satu nominasi pun di FFI 2019, awal Desember lalu.
2. Dua Garis Biru (2,53 Juta Penonton)
Starvision Plus terbilang jarang mengadaptasi novel ke layar lebar. Rumah produksi ini aktif mencari cerita baru salah satunya, Dua Garis Biru yang ditulis dan disutradarai Gina S. Noer.
Film ini sukses secara komersial dan berjaya di ajang festival. Meraih 12 nominasi di FFI 2019, Dua Grais Biru membawa pulang 2 Piala Citra untuk Skenario Asli Terbaik (Gina S.Noer) dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik (Cut Mini). Usai bikin heboh Indonesia, Dua Garis Biru melancong ke Malaysia. Di Iflix, film ini ditonton lebih dari sejuta kali!
3. Danur 3: Sunyaruri (2,41 Juta Penonton)
Danur 3: Sunyaruri membuktikan horor masih diminati. Menempatkan Prilly Latuconsina, Rizky Nazar, dan Syifa Hadju di garis depan, karya Awi Suryadi ini menyedot lebih dari 250 ribu orang pada hari pertama penayangan.
Danur 3: Sunyaruri menjadi horor terlaris 2019. Beredar kabar Danur 4: Senjakala, Asih 2, dan Ivanka akan meneror pada 2020. Ketiga film ini resmi menjadi bagian dari Danur Cinematic Universe.
4. My Stupid Boss 2 (1,87 Juta Penonton)
My Stupid Boss 2 mempertahankan pasangan Bunga Citra Lestari-Reza Rahadian sebagai pemeran utama dan Upi duduk di kursi sutradara. Meraih 160 ribuan penonton pada hari pertama penayangan, My Stupid Boss 2 berada di peringkat ke-4 dalam daftar film Indonesia terlaris 2019.
Produk Falcon Pictures ini menggenggam Piala Citra FFI 2019 untuk Penata Rias Terbaik. Reza Rahadian jadi nomine Pemeran Utama Pria Terbaik. Sayang, ia dikalahkan Muhammad Khan yang tampil ciamik di Kucumbu Tubuh Indahku.
5. Perempuan Tanah Jahanam (1,79 Juta Penonton)
Perempuan Tanah Jahanam salah satu kejutan besar tahun ini. Film yang dibintangi Tara Basro dan Marissa Anita ini thriller berbalut horor slasher, genre yang hampir tak pernah sukses dalam sejarah sinema Tanah Air.
Setidaknya ada dua yang menonjol di Perempuan Tanah Jahanam. Pertama, adegan pembuka yang menampilkan Tara Basro bertugas di pintu tol. Kedua, performa Christine Hakim sebagai Misni yang bikin penonton deg-degan. Misni diam saja bikin merinding, apalagi beraksi.
6. Habibie dan Ainun 3 (1,729 Juta Penonton)
Kuntilanak 2 meneror 1,726 juta penonton lebih. Karya Rizal Mantovani ini merupakan horor pertama yang tembus sejuta penonton di 2019. Akhir 2019, jumlah penonton Kuntilanak 2 dibalap Habibie dan Ainun 3 yang merangkul 1,729 juta penonton pada Minggu (29/12/2019) malam.
Habibie dan Ainun 3 dirilis MD Pictures pada Kamis (19/12/2019). Hingga artikel ini disusun, Habibie dan Ainun 3 masih diputar di ratusan layar bioskop Tanah Air. Film yang dibintangi Maudy Ayunda dan Reza Rahadian ini diprediksi tembus 2 juta penonton, menyempurnakan pencapaian pendahulunya, Rudy Habibie (2016).
No comments:
Post a Comment